Rabu, 07 Juni 2017

Tanin

Tanin merupakan substansi yang tersebar luas dalam tanaman , seperti daun, buah yang belum matang , batang dan kulit kayu.
Pada buah yang belum matang ,tanin digunakan sebagai energi dalam proses metabolisme dalam bentuk oksidasi tannin.Tanin yang dikatakan sebagai sumber asam pada buah.

Sifat-sifat Tanin :
1. Dalam air membentuk larutan koloidal yang bereaksi asam dan sepat .
2. Mengendapkan larutan gelatin dan larutan alkaloid.
3. Tidak dapat mengkristal.
4. Larutan alkali mampu mengoksidasi oksigen.
5. Mengendapkan protein dari larutannya dan bersenyawa dengan protein tersebut sehingga tidak dipengaruhi oleh enzim protiolitik.

Sifat kimia Tanin :
1. Merupakan senyawa kompleks dalam bentuk campuran polifenol yang sukar dipisahkan sehingga sukar mengkristal.
2. Tanin dapat diidentifikasikan dengan kromotografi.
3. Senyawa fenol dari tanin mempunyai aksi adstrigensia, antiseptic dan pemberi warna.

Identifikasi Tanin dapat dilakukan dengan cara :
1. Diberikan larutan FeCl3 berwarna biru tua / hitam kehijauan.
2. Ditambahkan Kalium Ferrisianida + amoniak berwarna coklat.
3. Diendapkan dengan garam Cu, Pb, Sn, dan larutan Kalium Bikromat berwarna coklat.

Kegunaan Tanin :
1. Sebagai pelindung pada tumbuhan pada saat masa pertumbuhan bagian tertentu pada tanaman, misalnya buah yang belum matang, pada saat matang taninya hilang.
2. Sebagai anti hama bagi tanaman sehingga mencegah serangga dan fungi.
3. Digunakan dalam proses metabolisme pada bagian tertentu tanaman.
4. Efek terapinya sebagai adstrigensia pada jaringan hidup misalnya pada gastrointestinal dan pada kulit.
5. Efek terapi yang lain sebagai anti septic pada jaringan luka, misalnya luka bakar, dengan cara mengendapkan protein.
6. Sebagai pengawet dan penyamak kulit.
7. Reagensia di Laboratorium untuk deteksi gelatin, protein dan alkaloid.
8. Sebagai antidotum (keracunan alkaloid) dengan cara mengeluarkan asam tamak yang tidak larut.
Hidrolisa Tanin :
Tanin apabila dihidrolisa akan menghasilkan fenol polihidroksi yang
sederhana.
Hidrolisa :
1. Asam Gallat terurai pirogalol
2. Asam Protokatekuat Katekol
3. Asam Ellag dan Tenol-fenol lain.
(Asam Ellag dapat disamak kulit bentuk bunga)

Klasifikasi Tanin
Berdasarkan warna dari garam ferri (FeCl3) , Tanin digolongkan atas dua:
1)      Katekol berwarna hijau dengan 2 gugus fenol.
Ex : Pirokatekol dan Flobatanin Dengan sifat-sifat :
·      Bila dipanaskan menghasilkan katekol
·      Bila didihkan dengan HCl menghasilkan flobapin dapat digunakan sebagai penyimak warna merah.
·      + FeCl3 berwarna hijau.
·      + larutan Br mengendap
Contoh Katekol :
- Asam kirotamat yang terdapat pada kina
- Asam katekotanat pada tanaman Katechu (gambir)
2)      Pirogalatanin atau pirogalol mengahasilkan warna biru dengan FeCldengan 3 gugus fenol.
Sifat-sifatnya :
- Bila dipanaskan terurai menjadi pirogalol
- Bila didihkan dengan HCl menghasilkan Asam gallat dan Asam ellag.
- Ditambahkan FeCl3 berwarna biru.
- Ditambahkan brom tidak terjadi endapan.
Contoh :
- Gallotanin yang terdapat pada tanaman Nut gall (gallae)
- Ellagitanin terdapat pada kulit delima (Granati cortex)
Biosintesa dari Tanin :
Biosintesa asam galat dengan precursor senyawa fenol propanoid
Contoh :
- Asam gallat merupakan hasil hidrolisa tannin
- Dari jalur asam siklimat melalui asam 5-D-hidroksisiklimat
- Dengan precursor senyawa fenol propanoid. (Rhus thypina)
- Katekin dibentuk dari 3 molekul as. Asetat à as. Sinamat à as. Katekin







Simplisia yang mengandung Tanin :
1. Psidii Folium
Tanaman asal : Psidium guajava
Suku : Myrtaceae
Isi : Psidii Tanin, minyak atsiri , euginol mengandung minyak lemak, damar dan garam mineral.
Kegunaan : Obat mencret, adstrigen
2. Granati Fructus Cortex (kulit buah delima)
Tanaman asal : Punica granatum
Suku : Punicaceae
 Isi : Alkaloid cair terutama isopeleterina dan pelleterina, alkaloid metal peleterina dan metal iso peleterina, Tanin, Co-oksalat dan pati.
Kegunaan : Sebagai adstrigensia, tainisida (obat cacing) Tania saginata = cacing pita.
3. Sappan Lignum (Kayu saccang)
Tanaman Asal : Caesalpinea sappan
Suku : Caesalpineaceae
Isi : Asam tanat, asam gallat dan zat merah sappan
Kegunaan : Adstrigensia, obat penyakit dalam
4. Murrayae Folium (Daun Kemuning)
Tanaman Asal : Murraya paniculata
Suku : Rutaceae
Isi : Murayin, minyak atsiri, damar, tannin.
Kegunaan : Sebagai antigonorea dalam bentuk dekogta dengan dosis 2-5 gram. (Deogta merupakan proses infusa namun lebih lama).
5. Polyanthi Folium (Daun Salam)
Tanaman Asal : Eugonia polyantha
Suku : Myrtaceae
Isi : Tanin, minyak atsiri
Kegunaan : - Adstrigensia dalam bentuk dekogta dosis 5-12 gram. - Menurunkan kadar gula darah (DM) bumbu masak. 6. Areca Semen (Biji Pinang) Tanaman Asal : Areca catechu Suku : Palmae Isi : Tanin 15 %, 0,25 % alkaloid, terutama arekolin. Kegunaan : Anthelmentik khususnya cacing pita. 7. Catechu (Gambir) Tanaman Asal : Vurcaria gambir Suku : Rubiaceae Isi : 25-50 % asam katekutanat, 7-33 % pirokatekol (katekin) dan merakateku , gambir dan floresin dan guarcein. Kegunaan :Dilaboratorium farmasi digunakan sebagai adstrigensia, digunakan dalam penyamakan kulit dan juga bahan pewarna.
8. Caemferia amustifolia rhizome (kunyit pepet)
Tanaman Asal : Caemferia amustifolia
 Suku : Zingiberacea
Isi : Minyak atsiri, damar, tannin dan pati mineral.
Kegunaan : Karminatif dan obat pelangsing.
9. Cassiae folium (Ketepeng)
Tanaman Asal : Cassia alata
Suku : Leguminoceae
Isi : Zat samak, zat pahit

 Kegunaan : Obat demam adstrigensia.

0 komentar:

Posting Komentar