BATANG
1.PERCABANGAN PADA
BATANG
Cara percabangan ada bermacam-macam, biasanya dibedakan tiga macam cara percabangan
,yaitu :
a. Monodial yaitu batang pokok selalu tampak jelas, karena lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat pertumbuhannya) daripada cabangnya
, misalnya pada pohon cemara (Casuarina equisetifolia L.),
b. Simpodial, batang pokok sukar dibedakan dengan cabangnya. Contohnya pada sawo manila (Achras zapota L.),
c. Menggarpu atau dikotom, yaitu cara percabangan yang batangnya setiap kali bercabang menjadi dua cabang yang sama besarnya. Misalnya pada paku andam (Gleichenia linearis).
Cara percabangan ada bermacam-macam, biasanya dibedakan tiga macam cara percabangan
,yaitu :
a. Monodial yaitu batang pokok selalu tampak jelas, karena lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat pertumbuhannya) daripada cabangnya
, misalnya pada pohon cemara (Casuarina equisetifolia L.),
b. Simpodial, batang pokok sukar dibedakan dengan cabangnya. Contohnya pada sawo manila (Achras zapota L.),
c. Menggarpu atau dikotom, yaitu cara percabangan yang batangnya setiap kali bercabang menjadi dua cabang yang sama besarnya. Misalnya pada paku andam (Gleichenia linearis).
2. ARAH TUMBUH BATANG
A.Tegak lurus(erectus),yaitu jika
arahnya lurus ke atas, misalnya papaya (Carica papaya L.),
B. Menggantung (dependens, pendulus), misalnya jenis Anggrek (Orchidaceae) dan Zebrina pendula Schnitzl.
C. Berbaring, misalnya pada semangka (Citrullus vulgaris Schrad.),
D. Menjalar atau merayap (repens), misalnya batang ubi jalar (Ipomoea batatas Poir.),
E. Serong ke atas/condong(ascendens),misal: Pada batang kacang tanah(Arachis hypogaea L)
F. Mengangguk (nutans) misalnya pada bunga matahari (Helianthus annuus L.),
G. Memanjat (scandens), tumbuh dengan menggunakan penunjang. Penunjang dapat berupa benda mati ataupun tumbuhan lain, dan pada waktu naik keatas batang menggunakan alat-alat khusus untuk "berpegangan" pada penunjangnya ini, misalnya dengan:
* akar pelekat, contohnya sirih (Piper betle L.),
* akar pembelit, misalnya vanili (Vanilla planifolia Andr.),
* cabang pembelit, misalnya anggur (Vitis vinifera L.),
* daun pembelit misalnya kembang sungsang (Gloriosa superba L.),
H. Membelit (volubilis). Menurut arah melilitnya dibedakan lagi menjadi batang yang:
* Membelit ke kiri(sinistrorsum volubilis).Misal: pada kembang telang (Clitoria ternatea L.),
* Membelit ke kanan (dextrorsum volubilis). Contohnya gadung (Dioscorea hispida Dennst).
B. Menggantung (dependens, pendulus), misalnya jenis Anggrek (Orchidaceae) dan Zebrina pendula Schnitzl.
C. Berbaring, misalnya pada semangka (Citrullus vulgaris Schrad.),
D. Menjalar atau merayap (repens), misalnya batang ubi jalar (Ipomoea batatas Poir.),
E. Serong ke atas/condong(ascendens),misal: Pada batang kacang tanah(Arachis hypogaea L)
F. Mengangguk (nutans) misalnya pada bunga matahari (Helianthus annuus L.),
G. Memanjat (scandens), tumbuh dengan menggunakan penunjang. Penunjang dapat berupa benda mati ataupun tumbuhan lain, dan pada waktu naik keatas batang menggunakan alat-alat khusus untuk "berpegangan" pada penunjangnya ini, misalnya dengan:
* akar pelekat, contohnya sirih (Piper betle L.),
* akar pembelit, misalnya vanili (Vanilla planifolia Andr.),
* cabang pembelit, misalnya anggur (Vitis vinifera L.),
* daun pembelit misalnya kembang sungsang (Gloriosa superba L.),
H. Membelit (volubilis). Menurut arah melilitnya dibedakan lagi menjadi batang yang:
* Membelit ke kiri(sinistrorsum volubilis).Misal: pada kembang telang (Clitoria ternatea L.),
* Membelit ke kanan (dextrorsum volubilis). Contohnya gadung (Dioscorea hispida Dennst).
3. PENGERTIAN FILOKLADIA
a.
Filokladia (phyllocladium) adalah tumbuh terbatas.
Contoh:
jakang(Muehlenbeckia platyclada Meissn.)
b.
Kladodia (cladodium) adalah tumbuh tidak terbatas/mengalami percabangan.
Contoh:
kaktus (Opuntia vulgaris Mill.)
AKAR
A.
GAMBAR BAGIAN-BAGIAN AKAR TUNGGANG
2.
CONTOH TANAMAN DARI AKAR YANG MEMPUNYAI SIFAT DAN TUGAS KHUSUS
a. Akar Udara/Gantung (Radix Aereus)
Contoh : Beringin
(Ficus Benjamina)
b. Akar Penggerek/Penghisap (Haustorium)
Contoh : Benalu (
c. Akar Pembelit (Cirrhus Radicalis)
Contoh : Akar Pembelit
pada Vanilla Planifolia
d. Akar Nafas (Pneumatophora)
Contoh : Mangrove
Contoh : Mangrove
e. Akar Lutut
Contoh : Bruguiera
Gymnorhiza (Pohon Tancang)
f. Akar Tunjang
Contoh : Pandanus
Tectorius Sol (Pohon Pandan)
g. Akar Banir
Contoh : Akar Banir
3. PERBEDAAN
AKAR MONOKOTIL DAN DIKOTIL
Perbedaan ciri pada tumbuhan monokotil dan dikotil
berdasarkan ciri fisik yang dimiliki :
1. Bentuk akar
- Monokotil : Memiliki sistem akar serabut
- Dikotil : Memiliki sistem akar tunggang
2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun
- Monokotil : Melengkung atau sejajar
- Dikotil : Menyirip atau menjari
3. Kaliptrogen / tudung akar
- Monokotil : Ada tudung akar / kaliptra
- Dikotil : Tidak terdapat ada tudung akar
4. Jumlah keping biji atau kotiledon
- Monokotil : satu buah keping biji saja
- Dikotil : Ada dua buah keping biji
1. Bentuk akar
- Monokotil : Memiliki sistem akar serabut
- Dikotil : Memiliki sistem akar tunggang
2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun
- Monokotil : Melengkung atau sejajar
- Dikotil : Menyirip atau menjari
3. Kaliptrogen / tudung akar
- Monokotil : Ada tudung akar / kaliptra
- Dikotil : Tidak terdapat ada tudung akar
4. Jumlah keping biji atau kotiledon
- Monokotil : satu buah keping biji saja
- Dikotil : Ada dua buah keping biji
5. Kandungan akar dan batang
- Monokotil : Tidak terdapat kambium
- Dikotil : Ada kambium
6. Jumlah kelopak bunga
- Monokotil : Umumnya adalah kelipatan tiga
- Dikotil : Biasanya kelipatan empat atau lima
7. Pelindung akar dan batang lembaga
- Monokotil : Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar
lembaga / keleorhiza
- Dikotil : Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil
8. Pertumbuhan akar dan batang
- Monokotil : Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
- Dikotil : Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
9. Contoh tumbuhan
- Monokotil : Kelapa, Jagung, Padi, Pinang, Bambu, Tebu, Palem
dan lain - lain.
- Dikotil : Kacang Tanah, Mangga, Rambutan, Belimbing,
Beringin, Jati, Mahoni dan lain - lain.
DAUN
A.
PROSES FOTOSINTESIS
Fotosintesis
adalah suatu proses biokimia pembentukan zat
makanan atau energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa
jenis bakteri dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta
dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari.
Proses Fotosintesis Fotosintesis
berlangsung melalui dua tahap, yaitu melalui rekasi terang dan reaksi gelap.
Pada reaksi terang terjadi penguraian air pada klorofil dari cahaya matahari dan disebut fotolisis. Cahaya matahari dibutuhkan sebagai sumber energi dalam reaksi terang. Di mana sumber energi yang diubah oleh klorofil menjadi energi kimia dan disimpan dalam bentuk ATP (Adenosina trifosfat). Klorofil berfungsi sebagai pengantar energi cahaya menjadi kimia.
Sedangkan pada reaksi gelap terjadi pengikatan karbondioksida oleh daun. Kemudian karbon dioksida tersebut diubah menjadi glukosa. Dalam pembentukan glukosa ini diperlukan ATP yang dihasilkan melalui proses terang. Pada reaksi ini tidak dibutuhkan sinar matahari, dan terjadi pada bagian stroma pada kloroplas.
Pada reaksi terang terjadi penguraian air pada klorofil dari cahaya matahari dan disebut fotolisis. Cahaya matahari dibutuhkan sebagai sumber energi dalam reaksi terang. Di mana sumber energi yang diubah oleh klorofil menjadi energi kimia dan disimpan dalam bentuk ATP (Adenosina trifosfat). Klorofil berfungsi sebagai pengantar energi cahaya menjadi kimia.
Sedangkan pada reaksi gelap terjadi pengikatan karbondioksida oleh daun. Kemudian karbon dioksida tersebut diubah menjadi glukosa. Dalam pembentukan glukosa ini diperlukan ATP yang dihasilkan melalui proses terang. Pada reaksi ini tidak dibutuhkan sinar matahari, dan terjadi pada bagian stroma pada kloroplas.
2. GAMBAR
CONTOH TANAMAN
a. Ujung Daun
Tanaman Padi (Oryza Sativa L)
Keterangan : Bentuk Ujung Daun Runcing
Tanaman
Kembang Sepatu (Hibiscus Rosa-Sinensis)
Keterangan
: Bentuk Ujung Daun Meruncing
b. Pangkal
Daun
Tanaman Kembang Sepatu (Hibiscus Rosa-Sinensis)
Keterangan : Pangkal Daunnya Bulat Telur (Ovatus)
Keterangan : Pangkal Daunnya Bulat Telur (Ovatus)
Daun Waru
(Hibiscus Tiliaceus L)
Keterangan : Pangkal Daun Bertoreh
Keterangan : Pangkal Daun Bertoreh
c. Tepi Daun
Tanaman Beluntas (Pluchea Indica Less)
Keterangan : Tepi Daun Bergigi
Tanaman Beluntas (Pluchea Indica Less)
Keterangan : Tepi Daun Bergigi
Tanaman Daun Nangka (Artocarpus
Integra Merr)
Keterangan : Tepi Daun Rata (Integer)
Keterangan : Tepi Daun Rata (Integer)
0 komentar:
Posting Komentar