Kinetika kimia merupakan salah satu
cabang ilmu kimia fisika yang mempelajari laju reaksi. Laju reaksi berhubungan
dengan pembahasan seberapa cepat atau lambat reaksi berlagsung.
Sebagai contoh seberapa cepat reaksi pemusnahan ozon di atmosfer bumi, seberapa cepat reaksi suatu enzim dalam tubuh berlangsung dan sebagainya
Sebagai contoh seberapa cepat reaksi pemusnahan ozon di atmosfer bumi, seberapa cepat reaksi suatu enzim dalam tubuh berlangsung dan sebagainya
Dalam makalah ini menjelaskan
mengenai konsep – konsep kinetika kimia tersebut.. Kinetika kimia juga membahas
tentang konsep – konsep kinetika seperti : hukum laju, orde reaksi,tetapan
kelajuan, kemolekulan, dan faktor yang menyebabkan laju reaksi. Dalam makalah
ini juga menjelaskan persamaan laju reaksi, persamaan laju reaksi adalah
persamaan matematika yang dipegunakan dalam kinetika kimia yang menghubungkan
antara laju reaksi dengan konsentrasi reaktan.
Kinetika kimia adalah suatu ilmu
yang membahas tentang laju (kecepatan) dan mekanisme reaksi. Berdasarkan
penelitian yang mula – mula dilakukan oleh Wilhelmy terhadap kecepatan inversi
sukrosa, ternyata kecepatan reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi /
tekanan zat – zat yang bereaksi. Laju reaksi dinyatakan sebagai perubahan
konsentrasi atau tekanan dari produk atau reaktan terhadap waktu.
Berdasarkan jumlah molekul yang bereaksi, reaksi
terdiri atas :
1. Reaksi
unimolekular : hanya 1 mol reaktan yang bereaksi.
Contoh : N2O5 →
N2O4 + ½ O2
2. Reaksi
bimolekular : ada 2 mol reaktan yang bereaksi.
Contoh : 2HI →
H2 + I2
3. Reaksi
termolekular : ada 3 mol reaktan yang bereaksi.
Contoh : 2NO +
O2 → 2NO2
Berdasarkan banyaknya fasa yang terlibat, reaksi
terbagi menjadi :
1.
Reaksi homogen : hanya terdapat satu
fasa dalam reaksi (gas atau larutan)
2.
Reaksi heterogen : terdapat lebih
dari satu fasa dalam reaksi
Secara kuantitatif, kecepatan reaksi kimia ditentukan
oleh orde reaksi, yaitu jumlah dari eksponen konsentrasi pada persamaan
kecepatan reaksi.
Penetapan Hukum-hukum Laju atau Tetapan Laju
Suatu persamaan yang memerikan
hubungan antara laju reaksi dengan konsentrasi pereaksi disebut persaman laju
atau hukum laju. Tetapan kesebandingan k dirujuk sebagai tetapan laju untuk
suatu reaksi tertentu. Karena konsentrasi pereaksi berkurang dengan
berlangsungnya reaksi. Tetapi tetapan laju k tetap tak berubah sepanjang
perjalanan reaksi. Jadi laju reaksii memberikan suatu ukuran yang memudahkan
bagi kecepatan reaksi. Makin cepat reaksi makin besar harga k, makin lambat
reaksi, makin kecil harga k itu.
Laju atau kecepatan reaksi adalah
perubahan konsentrasi pereaksi atupun produk dalam satuan waktu. Laju suatu
reaksi dapat dinyatakan sebagai laju berkurangnya konsentrasi suatu pereaksi
atau laju bertambahnya konsentrasi suatu produk. Konsentrasi biasanya
dinyatakan dalam mol per liter, tetapi untuk reaksi fase gas, satuan tekanan
atmosfer, millimeter merkurium, atau pascal, dapat digunakan sebagai ganti
konsentrasi.
Orde Reaksi
Orde suatu reaksi ialah jumlah semua
eksponen (dari konsentrasi dalam persamaan laju. Orde reaksi juga menyatakan
besarnya pengaruh konsentrasi reaktan (pereaksi) terhadap laju reaksi.Jika laju
suatu reaksi berbanding lurus dengan pangkat satu konsentrasi dari hanya satu
pereaksi.
Laju = k [A]
Maka reaksi itu dikatakan sebagai reaksi orde
pertama. Penguraian N2O5 merupakan suatu contoh reaksi orde pertama. Jika laju
reaksi itu berbanding lurus dengan pangkat dua suatu pereaksi,
Laju = k[A]2
Atau berbanding lurus dengan pangkat satu konsentrasi
dari dua pereaksi,
Laju = k [A][B]
Maka reaksi itu disebut reaksi orde kedua. Dapat juga disebut
orde terhadap masing-masing pereaksi. Misalnya dalam persamaan terakhir itu
adalah orde pertama dalam A dan orde dalam B, atau orde kedua secara
keseluruhan. Suatu reaksi dapat berorde ketiga atau mungkin lebih tinggi lagi,
tetapi hal-hal semacam itu sangat jarang. Dalam reaksi yang rumit, laju itu
mungkin berorde pecahan, misalnya orde pertama dalam A dan orde 0,5 dalam B
atau berorde 1,5 secara keseluruhan.
Suatu reaksi dapat tak tergantung pada konsentrasi
suatu pereaksi. Perhatikan reaksi umum, yang ternyata berorde pertama dalam A.
Jika kenaikan konsentrasi B tidak menaikkan laju reaksi, maka reaksi itu
disebut orde nol terhadap B. Ini bisa diungkapkan sebagai :
Laju = k[A][B]0 = k[A]
Orde suatu reaksi tak dapat diperoleh dari koefisien
pereaksi dalam persamaan berimbangnya. Dalam penguraian N2O5 dan NO2, koefisien
untuk pereaksi dalam masing-masing persamaan berimbang adalah 2 tetapi reaksi
pertama bersifat orde pertama dalam N2O5 dan yang kedua berorde kedua dalam
NO2. Seperti dilukiskan oleh contoh.
Contoh: Perhatikan reaksi umum 2A + 2B → 2AB
Menentukan
Orde reaksi
a. Jika
tahap reaksi dapat diamati, orde adalah koefisien pada tahap reaksi yang
berjalan lambat.
Contoh
: reaksi 4HBr + O2
2H2O + 2Br2
Berlangsung
dalam tahapan sebagai berikut :
1.HBr
+ O2 -> HBr2O (lambat)
2.HBr
+ HBr2O -> 2HBrO (cepat)
3.2HBr
+ 2HBr) -> 2H2O + 2Br2 (cepat)
Maka orde
reaksi ditentukan oleh reaksi (1). Persamaan laju reaksi, V = [HBr] [O2]. Orde reaksi total (lihat koefisien reaksi) =
1 + 1 = 2.
b. Jika
tahap reaksi tidak bisa diamati, orde reaksi ditentukan melalu eksperimen,
kosentrasi salah satu zat tetap
dan kosentrasi zat lain berubah.
Berbagai
Orde Reaksi:
1. Reaksi Orde
Nol
Gambar 1: Grafik yang menyatakan pengaruh perubahan
konsentrasi terhadap laju reaksi
Pada reaksi orde nol, kecepatan reaksi tidak tergantung pada konsentrasi
reaktan.
Persamaan laju reaksi orde nol dinyatakan sebagai :
-
= k0
A - A0 = - k0 . t
A
= konsentrasi zat pada waktu t
A0 = konsentrasi zat mula – mula
Contoh reaksi orde nol ini adalah reaksi heterogen pada permukaan katalis. Reaksi
dikatakan berorde nol terhadap salah satu pereaksinya apabila perubahan
konsentrasi pereaksi tersebut tidak mempengaruhi laju reaksi. Artinya, asalkan
terdapat dalam jumlah tertentu, perubahan konsentrasi pereaksi itu tidak
mempengaruhi laju reaksi.
2. Reaksi Orde
Satu
Reaksi dikatakan berorde satu
terhadap salah satu pereaksinya jika laju reaksi berbanding lurus dengan
konsentrasi pereaksi itu. Jika konsentrasi pereaksi itu dilipat-tigakan maka
laju reaksi akan menjadi 31 atau 3 kali lebih besar. Pada
reaksi orde satu, kecepatan reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi reaktan.
Persamaan
laju reaksi orde satu dinyatakan sebagai :
-
= k1 [A]
-
= k1 dt
ln
= k1 (t – t0)
Bila t = 0 à A
= A0
ln [A] = ln [A0] - k1
t
[A] = [A0] e-k1t
ln [A]
|
ln [A]0
|
gradien = -k1
|
t
|
Gambar 2: Grafik yang menyatakan pengaruh perubahan
konsentrasi terhadap laju
Waktu paruh (t1/2) adalah waktu yang dibutuhkan agar konsentrasi reaktan
hanya tinggal setengahnya. Pada reaksi orde satu, waktu paruh
dinyatakan sebagai
k1
=
ln
k1
=
3. Reaksi Orde
Dua
Persamaan
laju reaksi untuk orde dua dinyatakan sebagai :
-
= k2 [A]2
-
= k2 t
Tetapan
laju (k2) dapat dihitung dari grafik 1/A terhadap t dengan k2 sebagai gradiennya.
ln 1/[A]
|
ln 1/[A]0
|
gradien = -k2
|
t
|
Gambar 3:
Grafik yang menyatakan pengaruh perubahan konsentrasi terhadap laju reaksi
Waktu paruh untuk reaksi orde dua dinyatakan sebagai:
t1/2
=
Suatu reaksi
dikatakan berorde dua terhadap salah satu pereaksi jika laju reaksi merupakan
pangkat dua dari konsentrasi pereaksi itu. Apabila konsentrasi zat itu
dilipat-tigakan, maka laju pereaksi akan menjadi 32 atau 9 kali lebih besar.
Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
1.
Sifat dasar pereaksi
Zat-zat
berbeda dalam mengalami perubahan kimia. Molekul hidrogen dan flour bereaksi
secara meledak, bahkan dalam temperatur kamar menghasilkan molekul hidrogen
fluorida.
H2(g) +
F2(g) à 2HF(g) (sangat cepat pada temperatur kamar)
Pada kondisi
serupa, molekul hidrogen dan oksigen bereaksi begitu lambat, sehingga tak
nampak sesuatu perubahan kimia.
2H2(g) +
O2(g) à 2H2O (sangat lambat pada temperatur kamar)
2.
Temperatur
Laju suatu
reaksi kimia bertambah dengan naiknya temperatur. Biasanya kenaikan sebesar
100C akan melipatkan dua atau tiga laju reaksi antara molekul-molekul. Molekul
harus bertumbukan dengan energi yang cukup untuk bereaksi. Makin
tinggi suhu, maka energi kinetik molekul makin tinggi sehingga
tumbukan makin sering, laju reaksi makin tinggi.
Pada beberapa reaksi yang umum, laju
reaksi makin besar (waktu reaksi makin singkat) 2 kali setiap kenaikan suhu
10oC, sehingga didapatkan rumus:
v
= laju reaksi pada suhu t
Vo = laju
reaksi pada suhu awal
ta =
suhu akhir
to =
suhu awal
DV =
perubahan laju reaksi
3.
Penambahan katalis
Katalis
adalah suatu senyawa yang dapat menaikkan laju reaksi, tetapi tidak ikut
menjadi reaktan / produk dalam sistem itu sendiri. Setelah reaksi selesai,
katalis dapat diperoleh kembali tanpa mengalami perubahan kimia. Katalis
berperan dengan menurunkan energi aktifasi. Sehingga untuk membuat reaksi
terjadi, tidak diperlukan energi yang lebih tinggi. Dengan demikian, reaksi
dapat berjalan lebih cepat. Karena katalis tidak bereaksi dengan reaktan dan
juga bukan merupakan produk, maka katalis tidak ditulis pada sisi reaktan atau
produk. reaksi disajikan dalam grafik antara energi potensial terhadap
koordinat reaksi dari persamaan reaksi:
A + B→ C
Gambar 4. Jika ada reaksi : A + B → C ; pada keadaan
awal, yang terdapat pada sistem reaksi
MnO2
|
2
KClO3
2 KCl + 3 O2
Katalis terbagi menjadi dua golongan besar, yaitu
1.
Katalis Homogen
Suatu katalis disebut homogen apabila berada dalam fasa
yang sama dengan reaktan maupun produk reaksi yang dikatalisa. Katalis ini
berperan sebagai zat antara dalam reaksi. Contohnya adalah efek katalis HBr
pada dekomposisi termal t-butil alkohol, (CH3)3COH, yang
menghasilkan air dan isobutilen, (CH3)2C=CH2.
(CH3)3COH à (CH3)2C=CH2 + H2O
Tanpa penggunaan katalis, reaksi ini berlangsung sangat
lambat, bahkan pada suhu tinggi sekalipun. Hal ini disebabkan karena reaksi ini
memiliki energi aktifasi yang sangat tinggi, yaitu 274 kJ/mol. Dengan
menggunakan HBr, energi aktifasi akan turun menjadi 127 kJ/mol, dan reaksi
menjadi
(CH3)3COH +
HBr à (CH3)3CBr + H2O
(CH3)3CBr à (CH3)2C=CH2 + HBr
Kelemahan
dari katalis homogen ini adalah ketika reaksi selesai, diperlukan perlakuan
kimia selanjutnya untuk memisahkan katalis dari campuran reaksi.
2.
Katalis Heterogen
Katalis heterogen adalah katalis yang fasanya tidak sama
dengan reaktan atau produk reaksi yang dikatalisa. Katalis heterogen biasanya
berfungsi sebagai permukaan tempat terjadinya reaksi. Contohnya adalah reaksi
antara H2 dan O2 pada permukaan logam. Logam berfungsi
sebagai permukaan adsorben dimana H2 dan O2 akan menempel
dan bereaksi.
4.
Konsentrasi
Laju suatu
reaksi dapat dinyatakan sebagai laju berkurangnya konsentrasi suatu pereaksi,
atau sebagai laju bertambahnya konsentrasi suatu produk. Konsentrasi
mempengaruhi laju reaksi, karena banyaknya partikel memungkinkan lebih banyak
tumbukan, dan itu membuka peluang semakin banyak tumbukan efektif yang
menghasilkan perubahan.
Kesimpulan
Kinetika kimia adalah suatu ilmu yang membahas tentang
laju (kecepatan) dan mekanisme reaksi. Kinetika kmia membahas tentang Laju
reaksi , Mekanisme reaksi, , Hukum laju, Waktu paruh reaksi dan lain-lain.
Laju reaksi atau kecepatan reaksi menyatakan banyaknya
reaksi yang berlangsung per satuan waktu. Adapun faltor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi adalah:
1.
Luas permukaan sentuh
2.
Suhu
3.
Katalis
4.
Molaritas
5.
Konsentrasi
Dalam membahas reaksi kesetimbangan kimia telah
ditekankan bahwa reaksi ke kanan maupun ke kiri dapat terjadi begitu produk
terbentuk, produk ini dapat bereaksi kembali menghasilkan reaktan semula.
Laju bersih ialah:
Laju bersih = laju ke kanan – laju ke kiri
Orde reaksi adalah banyaknya faktor konsentrasi zat
reaktan yang mempengaruhi kecepatan reaksi. Penentuan orde reaksi tidak dapat
diturunkan dari persamaan reaksi tetapi hanya dapat ditentukan berdasarkan
percobaan. Suatu reaksi yang diturunkan secara eksperimen dinyatakan dengan
rumus kecepatan reaksi :
v = k (A) (B) 2
Sumber
pengertian dasar kinetika kimia pdf - Free Download
Ebook PDF Search Engine Makalah Skripsi Tesis at linkpdf.com, page:1 language:
Any Language date: Tuesday 07th of December 2010 06:09:20 PM
www. Kinetika Kimia, Definisi Laju Reaksi dan Hukum
Laju _ Chem-Is-Try.Org
0 komentar:
Posting Komentar